Kamis, 22 Desember 2016

LAPORAN LENGKAP INFORMASI SPASIAL (INDERAJA 2)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI SPASIAL
( INDERAJA 2)

Disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Mata Kuliah sistem informasi spasial
 ( Inderaja 2 )


 








Oleh :
AHMAD AMAL KHAMSAH
L 131 14 023
KHT A




JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016

 HALAMAN PENGESAHAN


Judul                :  Laporan Lengkap Praktikum (Inderaja 2)
Tujuan               : Untuk mengetahui cara Penggunaan GPS, cara Georeferencing,    Digitasi dan Layout Peta
Nama                 : AHMAD AMAL KHAMSAH                 
Stambuk            : L 131 14 023
Kelas                 : KHT A
Jurusan              : Kehutanan
Fakultas             : Kehutanan
Universitas        : Tadulako

                                                                                          Palu,        Desember 2016

Mengetahui
Koordinator Asisten Indraja 2                               Asisten Penanggung Jawab  




         Haris Priyana                                                   Herlangga Adiputra, S.Hut   
            L 131 12 020                                                       




Menyetujui,
DosenPenananggungjawab
Mata Kuliah Sistem Informasi Spasial





Dr.Ir. H. AKHBAR, MT
NIP : 19621231 198702 1 065
 KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga praktikum dan penyusunan laporan Indraja 2 berjalan dengan baik.  Tak lupa penyusun mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak berperan penting dalam membantu penyusunan laporan ini, yaitu kepada dosen pembimbing yang banyak memberikan semangat dan masukan baik dalam teori maupun pelaksanaannya, dan terutama kakak asisten yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kegiatan praktikum hingga sampai saat penyusunan laporan.
Dalam penyusunan laporan ini, peyusun meyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu peyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat dijadikan pedoman agar memperbaiki penyusunan laporan selanjutnya.Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan maupun bantuan dalam menyusun laporan lengkap ini dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
                                                Palu,    Desember 2016

Penyusun





 
DAFTAR ISI        Halaman
HALAMAN SAMPUL                                                                                i
HALAMAN PENGESAHAN                                                                     ii
KATA PENGANTAR                                                                                 iii
DAFTAR ISI                                                                                                 iv
DAFTAR GAMBAR                                                                                               v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................            vi

I.         PENDAHULUAN        
1.1    Latar Belakang                                                                                 1
1.2    Tujuan dan Kegunaan                                                                       2
         
II.      TINJAUAN PUSTAKA          
2.1    GPS (Global Positioning System)                                                    3
2.2    Georeferencing                                                                                 3
2.3    Digitasi                                                                                             4
2.4    Layout                                                                                              5
2.5    Citra WorldView                                                                              6

III.   METODE PRAKTEK
3.1  Waktu dan Tempat                                                                            7
3.2  Alat dan Bahan                                                                                  7
3.3   Cara Kerja                                                                                         8
3.3.1        Penggunaan GPS                                                                   8
3.3.2        Georeferencing                                                                      9
3.3.3        Digitasi Bangun                                                                     10
3.3.4        Layout                                                                                   11

IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN
       4.1. Hasil                                                                                                  13
       4.2.Pembahasan                                                                                        13


V.      PENUTUP
       5.1 Kesimpulan                                                                                         14
       5.2 Saran                                                                                                   14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
No.    Teks                                                                                                   Halaman
1.             Layout Kelurahan Watusampu                                                              12


























DAFTAR LAMPIRAN
No.    Teks
1              Dokumentasi Kelompok           

I.                  PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Pengindraan jauh adalah suatu ilmu, seni, dan teknik dalam usaha mengetahui benda, dan gejala dengan cara menganalisis objek dan arah tanpa adanya kontak langsung dengan benda, gejala, dan objek yang dikaji. Pengambilan data dalam pengindraan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sensor buatan. Tidak adanya kontak dengan objek yang dikaji maka pengindraan dilakukan dari jarak jauh sehingga disebut pengindraan jauh.
GPS adalah system navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu dihampir semua tempat dimuka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun, sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time.
Georeferencing adalah proses pemberian referensi geografi atau lebih mudahnya memberikan suatu system koordinat dari objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam system koordinat dan proyeksi tertentu.
Digitasi merupakan usaha untuk menggambarkan kondisi bumi  ke dalam sebuah bidang datar dalam computer atau dapat disebut sebagai pengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian.
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk suatu susunan artistic. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
1.2              Tujuan dan Kegunaan
Praktikum ini bertujuan untuk melatih praktikan agar mampu dan mahir dalam penggunaan GPS untuk penentuan titik koordinat dari suatu objek yang kemudiaan koordinat objek tersebut akan di lakukan georeferencing dan digitasi. Kemudian melatih kreatifitas mahasiswa dalam pembuaatn layout peta. Adapun kegunaan dari praktikum ini untuk menunjang ketersediaan database keberadaan bumi secara lebih terencana yang dapat dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis dengan memanfaatkan kecanggihan peralatan komputer dalam menangani dan menggunakan data untuk menjelaskan lokasi di permukaan bumi.


II.               TINJAUAN PUSTAKA
2.1              GPS  ( Global Position System )           
GPS merupakan sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun.
Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time.
GPS merupakan akronim dari Global Positioning System atau system penentuan posisi global, yaitu serangkaian satelit navigasi ( NAVSTAR ) milik US Dept. Of Defense yang mengorbit bumi dan secara kontinyu memancarkan sinyal radio berkekuatan sangat rendah sehingga memungkinkan seseorang yang  memiliki penerima sinyal GPS (GPS receiver) untuk menentukan posisinya di permukaan bumi. Susunan satelit telah diatur sedemikian rupa sehingga sehingga setiap GPS receiver dipermukaan bumi dapat menerima sinyal dari minimal 4 satelit. Dengan mengukur jarak dari receiver ke masing-masing satelit, dapat dihitung pengamat di permukaan bumi. (Abidin, 2000)
2.2       Georeferencing
Georeferencing adalah proses penyelarasan data spasial (lapisan yang berentuk file, polygon, titik dll) ke file gambar seperti peta histeris, citra satelit, atau foto udara. Sumber Geografis Images menyediakan link ke sumber daya dapat menemukan jumlah tak terbatas yang berbasis GIS data-gambar. Proses-proses Georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan kadang kala dibutuhkan Warping, rubber shetting dan orthorectification (Danoedoro, 2004)
Keindahan SIG adalah informasi baru yang dihasilkan ketika kita menyatukan data dari berbagai sumber berdasarkan kerangka lokasi. Manfaat dari GIS yaitu dapat mengolah data yang mungkin terdaftar dalam suatu system referensi geografis dan untuk menciptakan asosiasi yang berguna dengan informasi lainnya. Salah satunya adalah georeferensing untuk memindai peta, foto udara dan system CAD file sehingga nilai mereka dapat dikalikan melalui asosiasi dengan data lainnya (Prahasta, 2002)                      
2.3       Digitasi                                                                                                                                                      
Digitasi adalah suatau proses mengkonversi data analog menjadi data digital dimana dapat ditambahkan atribut yang berisikan informasi dari objek yang dimaksud. Pada saat ini proses digitasi biasanya dilakukan dengan menggunakan computer atau sering disebut Digitasi on Screen dimana computer tersebut dilengkapi dengan software pemetaan seperti ArcGIS, Are View atau yang lainnya. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut : (Widartono,2002)
1.      Image Remote Sensing adalah data yang diperoleh dari sebuah citra satelit maupun foto udara.
2.      Image Scanning adalah data scan/cetak yang berbentuk file raster dari atlas atau peta analog lainnya.
Proses digitasi akan menghasilkan suatu file dengan format ShapeFile (Shp) yaitu format data vector yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk dan atribut dari fitur geografris. (Widartono, 2002)
2.4              Layout
Layout adalah penyusun dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistic. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. (Prahasta, 2002)
Pembuatan Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input data, editing data, analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar isi telah dilakukan. Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana saja yang akan digunakan sebagai output dari proses atau analisis gis yang digunakan serta bagaimana data tersebut akan ditampilkan. (Anonym. 2011.)
Layout ini akan bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi penting. Tanpa adanya layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna sebagai gambar biasa. Pentingnya layout ini pada sebuah peta, sehingga perlu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain layout yang baik. Melalui praktikum ini praktikan diharapkan akan mempunyai pengetahuan mengenai layout dan dapat mengaplikasikannya untuk keperluan lain. (Anonym. 2011.)
2.5              Citra World View
Satelit optis WorldView-2 diluncurkan pada 8 oktober 2009 dari pangkalan angkatan udara Vandenberg, California, USA. Dengan peningkatan kelincahannya, Worldview-2 dapat bertindak bagai sebuah kuas, menyapu bolak-balik untuk mengambil area yang luas dengan sekali sapuan citra multispektral. Worldview-2 juga menyediakan detil citra dan akurasi geospasial yang belum pernah ada sebelumnya, lebih memperluas aplikasi citra satelit di pasar komersial dan pemerintahan. Dengan penambahan keragaman spektralnya menyediakan kemampuan untuk melakukan deteksi perubahan dan pemetaan yang tepat.
Selain berbagai perbaikan teknis, Worldview-2 juga memiliki kemampuan untuk mengakomodasi permintaan perekaman langsung, yang memungkinkan pelanggan diseluruh dunia memilih serta memuat profil pencitraan langsung pada wahana dan melaksanakan pengiriman data ke stasiun bumi sendiri. (Digital Globe,2009)
III.           METODE PRAKTEK
3.1              Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada hari Rabu tanggal 30 November 2016 pukul 08.00 sampai dengan selesai. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 07 Desember 2016 pada pukul 13.00 sampai dengan selesai. Dan pertemuan ketiga pada hari Kamis tanggal 08 Desember pukul 15.00 sampai dengan selesai. Praktikum ini dilaksanakan di Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, Palu.

3.2              Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu GPS, kamera, alat tulis menulis dan laptop. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Software ArcGis 10,2 dan Citra World View 2 Universitas Tadulako, Citra World View Kota Palu dan Administrasi Kota Palu.






3.3              Cara Kerja
3.3.1    Penggunaan GPS
1.      Pertama-tama buka GPS ( GPS Essential )
gps-essentials-android.png
2.      Lalu buka waypoints pada layar untuk membuat titik koordinat
3.      Pilih “ + “ pada layar untuk menambahkan  titik koordinat serta memilih icon yang tersedia.


Screenshot_2016-12-14-14-55-05-1.png 

4.      Lalu masukkan nama serta icon untuk koordinat yang akan dibuat
     Screenshot_2016-12-14-14-36-59.png

3.3.2         Georeferencing
1.      Pertama- tama buka aplikasi ArcGis
         
2.      Aktifkan toolbar georeferencing, kemudian masukkan data yang akan digeoreferencing.
 
3.      Kliklah icon pada layar anda dengan tanda sebagai berikut:
4.      Kemudian masukkanlah titik koordinat X dan Y pada data yang akan digeoreferencing.
3.3.3        Digitasi Bangunan
1.      Buka aplikasi pada ArcGis
2.      Klik pada layar ArcCatalog dan bukalah lokasi penyimpanan data, lalu klik New shapefile.
3.      Setelah itu akan terbuka create New shapefile, dan masukkannama dan jenis yang akan didigitasi.

3.3.4  Layout
       1. Buka aplikasi ArcGis
           
       2. Masukkan data yang telah didigitasi lalu pilih layout pada view
3.      Lalu mulailah membuat layout dengan menggunakan menu pada insert.
        
   IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1         Hasil
Gambar 1. Layout Peta Kelurahan Buluri

4.2         Pembahasan
Posisi seseorang dapat diketahui dengan bantuan titik koordinat, dimana koordinat tersebut adalah wilayah yang berada dalam bumi ini yang dapat diketahui dengan bantuan satelit. Sedangkan untuk mengetahui posisi seseorang tersebut dapat diketahui dengan bantuan GPS (Global Positioning System).
Georeferencing adalah suau cara menilustrasikan suatu titik koordinat kedalam suatu peta dengan penyesuaian titik koordinat aslina dengan titik koordinat yang telah tersimpan didalan GIS (Global Information System)
Peta administrasi adalah peta yang bersangkutan dengan suatu wilayah seperti provinsi, kota/kabupaten, kecamatan hingga kelurahan dari suatu wilayah. Peta administrasi memuat batasan antara kota yang satu dengan yang lain hingga batasan kelurahan yang satu dengan yang lain.
Pada praktikum kali ini, kelurahan yang dipakai adalah kelurahan Buluri kecamatan Palu Barat, Palu-Sulawesi Tengah. Pada praktikum kali ini dilakukan digitasi edung, jalan dan sungai. Digitasi gedung adalah melakuka penutupan pada setiap gedung dalam bentuk polygon. Digitasi jalan dalam bentuk polyline dan digitasi sungai ang terbagi atas polygon dan polyline tergantung dari ukuran dari sungai itu sendiri.
Dalam melakukan digitasi gedung, jalan dan sungai dibutuhkan kecermatan yang tinggi agar bentuk digitasi sesuai dengan bentuk aslinya di lapangan atau lokasi aslinya. Semakin cermaat saat digitasi makan akan semakin rapih juga bangunan yang di digatisinya.
Setelah di digatasi, peta yang sudah didigitasi tersebut kemudian akan dijadikan layout. Dimana layout adalah hasil akhir dari peta yang dapat menyampaikan tujuan dan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dalam layout yang harus diperhatikan dalah keterangan atau legenda dari objek-objek yang ada. Semakin banyak objek dan semaki  jelas penyampaiannya maka layout itu akan semakin mudah dipahami.



V.      PENUTUP
5.1            Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini adalah :
1.      GPS dapat digunakan untuk mengetahui posisi seseorang yang masih berada dalam wilayah bumi ini
2.      Georeferencing merupakan teknik pemindahan suatu titik koordinar dari suatu lokasi tertetu kedalam lokasi dan koordinat yang telah tersimpan dalam GIS (Gobal Information System)
3.      Digitasi adalah suatu langkah dalam penutupan suatu wilayah dalam bentuk polygon,polyline dan point yang tergantung dari objek yang ada dalam peta tersebut
4.      Layout merupak proses terakhir dalam pembuata peta sehingga peta dapat mudah dibaca dengan keterangan atau legenda yang tercantum didalammnya

5.2       Saran
            Kelancaran sebuah pratikum seharusnya sudah menjadi tanggung jawab dari penyelanggara praktikum. Arahan yang baik dan informasi yang jelas sangat dibutuhkan dalam melakukan praktikum sehingga pelaksanaan praktikum dapat sesuai dengan harapan. Sehingga praktikan mampu melakukan praktikum dengan benar dan mendapatkan nilai yang tinggi untuk hasil yang pantas dicapai.












1 komentar:

  1. terima kasih telah mengunjungi blog saya, semoga artikel-artikel saya bermanfaat bagi anda, jangan lupa tinggalkan komentar maupun saran

    BalasHapus