Jumat, 21 September 2018

LAPORAN LENGKAP PENILAIAN EKONOMI SDH & LINGKUNGAN


LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

PENILAIAN EKONOMI SDH & LINGKUNGAN

“Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah Penilaian Ekonomi SDH & Lingkungan

 




                                                                              
Oleh

AHMAD AMAL KHAMSAH
L 131 14 023








JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga praktikum dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak berperan penting dalam membantu penyusunan laporan ini, yaitu kepada dosen mata kuliah Penilaian Ekonomi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan  yang banyak memberikan semangat dan masukan baik dalam teori maupun pelaksanaannya, dan terutama asisten pembimbing praktikum yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kegiatan praktikum hingga sampai saat penyusunan laporan.
 Dalam penyusunan laporan ini, penulis meyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat dijadikan pedoman agar memperbaiki penyusunan laporan selanjutnya.  Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
      Palu,    Desember 2016

     Penulis



DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………...     
KATA PENGANTAR………………………………………………………    i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….      ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….      iii

I.        PENDAHULUAN                                                       
1.1 Latar Belakang..............................................................................       1   
1.2  Rumusan Masalah................................................................... ......      2
1.3  Tujuan dan Kegunaan............................................................. ......      3

II.     TINJAUAN PUSTAKA
.......... 2.1 Ekonomi Lingkungan....................................................................       4
.......... 2.2 Nilai Lingkungan..........................................................................       4
.......... 2.3 Travel Cost Method......................................................................       5
.......... 2.4 Perilaku Konsumen.......................................................................       7
..........
III. ... METODE PRAKTEK
.......... 3.1 Waktu dan Tempat........................................................................       8   
.......... 3.2 Alat dan Bahan..............................................................................       8
.......... 3.3 Cara Kerja.....................................................................................       8
3.4 Jenis dan Sumber Data..................................................................       8
3.5 Analisis Data.................................................................................       9

IV..... HASIL DAN PEMBAHASAN
.......... 4.1 Hasil..............................................................................................       10 
.......... 4.2 Pembahasan...................................................................................       12 

V....... KESIMPULAN DAN SARAN
.......... 5.1 Kesimpulan ..................................................................................       14
.......... 5.2 Saran ............................................................................................       14 

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 
DAFTAR TABEL
No.                                                         Teks                                              Halaman
1.      Hasil Data Responden ................................................................................ 11
2.      Hasil Karakteristik Responden.................................................................... 11
3.      Hasil Domisili Responden........................................................................... 11
4.      Hasil Frekuensi Pengunjung........................................................................ 12
5.      Hasil Penilaian Terhadap Pelayanan........................................................... 12
6.      Hasil Penilaian Terhadap Kualitas Lingkungan.......................................... 12
7.      Hasil Nilai kesediaan untuk membayar (Willigness To Pay)...................... 13


I.       PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
            Salah satu bentuk usaha untuk mengembangkan industri wisata adalah dengan cara menata kembali berbagai potensi dan kekayaan alam, berbasiskan pengembangan kawasan secara terpadu. Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya alam , di mana perkembangan wisata alam di Indonesia memiliki progres positif, yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
            Adapun faktor-faktor yang menyebabkan pemerintah mengambangkan
pariwisata di Indonesia antara lain; masih berkurangnya minyak sebagai penghasil devisa negara, merosotnya sektor eksport disektor non minyak, prospek pariwisata yang memperlihatkan kecenderungan meningkat secara konsisten dan besarnya potensi untuk pengembangan pariwisata Indonesia (Fauzi, 2006).
            Sehingga metode yang tepat untuk menilai industri wisata berbasis pengembangan kawasan wisata adalah metode valuasi ekonomi. Valuasi (penilaian) ekonomi adalah  upaya untuk memberi nilai kuantitatif terhadap barang dan  jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan, baik atas dasar nilai pasar maupun nilai non pasar. Adapun nilai ekonomi didefinisikan sebagai pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya (Fauzi dan Anna, 2005).
            Penilaian ekonomi sumberdaya alam merupakan alat ekonomi dengan menggunakan teknik atau metode tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang diberikan oleh sumberdaya alam.
Secara umum teknik penilaian ekonomi lingkungan yang tidak dapat dinilai digolongkan ke dalam dua kelompok, kelompok pertama adalah teknik valuasi yang mengandalkan harga implisit di mana willingness to pay terungkap melalui model yang dikembangkan (revealed preference method). Kelompok kedua adalah teknik valuasi yang didasarkan pada survei langsung secara di mana keinginan membayar atau WTP diperoleh secara langsung dari responden (experssed preference method) (Fauzi, 2006).
Kedua metode tersebut sebagian besar diterapkan sebagai metodologi valuasi terhadap barang-barang non-market valuation, contingent valuation method (CVM) termasuk kelompok exprerssed preference method dan travel cost method (TCM) termasuk revealed preference method (Djijiono, 2002).
           
1.2       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam laporan ini yaitu :
1.                  Bagaimana karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata pantai kampung nelayan ?
2.                  Apakah  variabel biaya perjalanan (travel cost), pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak tempat tinggal dan usia, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam  satu bulan ke  wisata pantai kampung nelayan ?
3.                  Bagaimana besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat dari pantai kampung nelayan yang dirasakan oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk membayar (willingness to pay) ?


1.3       Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum penilaian ekonomi sumber daya hutan dan lingkungan sebagai berikut :
1.                  Untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata pantai kampung nelayan ?
2.                  Untuk mengetahui apakah variabel biaya perjalanan (travel cost), pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak tempat tinggal dan usia, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam satu bulan ke wisata pantai kampung nelayan ?
3.                  Untuk mengetahui besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat darp pantai kampung nelayan yang dirasakan oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk membayar (willingness to pay) ?
Sedangkan kegunaan dilaksanakannya praktikum penilaian ekonomi sumber daya hutan dan lingkungan adalah :
1.                  Dapat mengetahui karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata pantai kampung nelayan ?
2.                  Memberikan pemahaman tentang pengaruh variabel biaya perjalanan (travel cost), pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak tempat tinggal dan usia, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam satu bulan ke wisata pantai kampung nelayan ?
3.                  Dapat mengetahui besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat  dari pantai kampung nelayan yang dirasakan oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk membayar (willingness to pay) ?


II.      TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Ekonomi Lingkungan
            Ekonomi dan lingkungan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari pola kehidupan manusia. Ilmu ekonomi lingkungan merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip ekonomi dalam mengkaji tentang bagaimana mnegatur sumberdaya lingkungan. Fokus dari ilmu ekonomi lingkungan terutama dari aktivitas perekonomian dan pengaruh pada kualitas lingkungan alam (Field, 2006 dalam Adrianto, 2010). Topik-topik utama dalam kajian ilmu ekonomi lingkungan sebagai berikut:
1.                  Penyebab-penyebab dari penurunan kualitas lingkungan
2.                  Kebutuhan  untuk  menyusun  kembali kajian  antara  ekologi dan ilmu ekonomi
3.                  Berbagai   kesulitan   yang   berhubungan   dengan   hak   kepemilikan terhadap sumberdaya lingkungan
4.                  Pertentangan  antara  penurunan  kualitas  lingkungan  dengan  barang- barang dan jasa-jasa ekonomi
5.                  Ketidak berhasilan pasar, jika dibiarkan sendiri, dalam mengalokasikan sumberdaya lingkungan
                               
2.2       Nilai Lingkungan
            Secara umum, nilai dapat didefinisikan sebagai pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lain (Fauzi, 2006).
            Pada dasarnya nilai lingkungan sendiri dibagi dua yaitu penilaian atas dasar penggunaan (instrumental value) dan nilai yang terkandung di dalamnya (intrinsic value). Nilai dasar penggunaan menunjukkan kemampuan lingkungan apabila digunakan untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan nilai yang terkandung dalam lingkungan adalah nilai yang melekat pada lingkungan.
            Metode penilaian terhadap dampak lingkungan telah diterapkan dibeberapa negara, guna mengetahui pengaruh yang diberikan dari beberapa proyek yang dijalankan. Metode-metode tersebut pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi tiga macam metode, antara lain: (Nahi dkk, 2012).
1.                  Pendekatan harga pasar
2.                  Pendekatan  nilai barang pengganti atau barang perlengkapan (surrogate market price) 

2.3       Travel Cost Method
            Metode ongkos perjalanan biaya yang dikeluarkan tiap individu untuk menikmati kawasan rekreasi. Biaya yang dikeluarkan untuk berwisata ke suatu area dianggap sebagai "harga" akses dan area tersebut. (Turner, 2004 dalam Adrianto, 2010). Metode ini dapat mengestimasi manfaat ekonomi atau biaya sebagai hasil dari :
1.                  Perubahan-perubahan biaya masuk dari sebuah situs rekreasi.
2.                  Pengeluaran terhadap sebuah situs rekreasi yang ada.
3.                  Tambahan sebuah tempat rekreasi baru.
4.                  Perubahan kualitas lingkungan pada sebuah situs rekreasi.
           
            Travel cost method (TCM) memiliki tiga pendekatan, yaitu:
1.                  Zonal   travel   cost,   dapat   dilakukan   hanya   dengan   menggunakan   data sekunder   dan   beberapa   data   sederhana   yang   dikumpulkan   dari   para pengunjung.
2.                  Individual  travel  cost,  menggunakan  sebuah  survei  yang  lebih  terperinci terhadap para pengunjung.
3.                  Random  utility,  menggunakan  survei  dan  data-data  pendukung  lainnya, serta teknik statistika yang lebih rumit.
            TCM merupakan teknik yang pertama kali mengasumsikan bahwa nilai suatu tempat rekreasi berkaitan dengan biaya perjalanan yang dikeluarkan para pengunjung. Akan tetapi, pada prakteknya terdapat beberapa masalah dengan penggunaan metode ini (Iamtrakul et.al, 2005)., yaitu:
1.                  Time  costs,  sebuah  TCM  sederhana  mengasumsikan  bahwa  travel  cost hanya   berkaitan   dengan   pengeluaran   untuk   bahan   bakar.   Seharusnya, sebuah time cost dimasukkan ke dalam travel cost sebagai sebuah refleksi dari nilai rekreasi sesungguhnya dari para pengunjung.
2.                  Multiple  visit  journeys,  tidak  jarang  para  pengunjung  dapat  mengunjungi lebih  dari  satu  tempat  rekreasi  dalam  satu  hari  sehingga  mengakibatkan travel  cost  memiliki  margin  for  error  yang  tidak  pasti  terhadap  masalah ini.
3.                  Substitute sites, para pengunjung seringkali mengunjungi sebuah situs yang diukur  nilainya  dengan  TCM  hanya  sebagai  situs  pengganti  dikarenakan tidak adanya lagi situs yang dekat dengan rumah mereka.
4.                  House  purchase  decision,  sebagian  pengunjung  akan  memutuskan  untuk membeli  sebuah  rumah  di  dekat  tempat  rekreasi  yang  dianggap  telah memberikan nilai kepuasan saat mengunjunginya.

2.4       Perilaku Konsumen
   Prilaku konsumen merupakan ukuran atau standar dasar pemikiran seseorang dalam memilih barang dan jasa yang mempunyai nilai paling tinggi (Djijono, 2002). Ada dua pendekatan yang digunkan dalam mempelajari perilaku konsumen:
1.                     Pendekatan nilai guna (utility) cardinal,  adalah  kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang  yang  dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga konsumen berusaha memaksimumkan kepuasannya.
2.                     Pendekatan nilai guna (utility) ordinal, adalah kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga perilaku konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan kepusan ditunjukkan dalam kurva kepuasan sama (Indifferent Curve).
Surplus konsumen merupakan perbedaan antara jumlah yang dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk dan kesediaan untuk membayar. Surplus konsumen memberikan gambaran manfaat yang di peroleh karena dapat membeli semua unit barang  pada tingkatan rendah. Pada pasar yang berfungsi baik, harga pasar mencerminkan nilai marginal, seperti unit produk yang diperdagangkan. Secara sederhana, surplus konsumen dapat diukur sebagai bidang yang terletak di antara kurva permintaan dan garis harga (Djijono, 2002).

III.    METODE PRAKTEK
3.1       Waktu dan Tempat
Praktikum Penilaian Ekonomi Sumber aya Hutan dan Lingkungan di dilaksanakan pada hari minggu tanggal 11 Desember 2016 pukul 07:45 WITA sampai dengan selesai, yang bertempat di wisata pantai kampung nelayan, Provinsi Sulawesi Tengah.
                      
3.2       Alat dan bahan
                Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum penilaian ekonomi sumber daya hutan dan  lingkungan  adalah  data kuisioner, kamera dan alat tulis-menulis.
                 
3.3       Cara Kerja
            Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum yaitu :
1.                  Terlebih dahulu kita menyiapkan data kuisioner yang akan digunakan.
2.                  Mencari responden untuk mengisi data kuisioner
3.                  Mewawancara responden dengan beberapa pertanyaan yang diajukan
4.                  Mencatat hasil wawancara dan mengambil dokumentasi praktikum.

3.4       Jenis dan Sumber Data
            Metode yang digunakan adalah model deskriptif, yaitu dengan melakukan proses pengumpulan data, pengelompokan atau klasifikasi, pengolahaan data dan menginterpertasikan data.
Data Primer didapatkan dari penelitiaan secara langsung terhadab objek penelitian yang didasarkan dari hasil kerja lapangan dalam bentuk survei dan wawancara dari pengunjung yang sedang berekreasi di kawasan wisata pantai kampung nelayan.


3.5       Analisis Data
Adapun Analisis data yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu :
1.         Metode ongkos perjalanan (Travel cost method)
            Vij = f ( Cij, Tij, Qij, Sij, Mij)
dimana:          
Vij       =  Jumlah kunjungan oleh individu (i) ke lokasi (j)
Cij       =  Biaya perjalanan yang dikeluarkan individu (i) untuk mengunjungi lokasi (j)
Tij       =  Biaya waktu yang dikeluarkan individu (i) untuk mengunjungi lokasi  (j)
Q ij      =  Persepsi responden terhadap kualitas lingkungan lokasi yang dikunjungi
Si         =  Karakteristik dan substitusi yang mungkin ada di tempat lain
Mij       =  Pendapatan individu

2.         Nilai kesediaan untuk membayar (willingness to pay)
            WTPi  = f (Q1 - Q0,  Pown,i,  Psub,i,  Si )
dimana :
Q0       = Kondisi lingkungan awal
Q1       = Kondisi lingkungan yang lebih baik
WTPi   = Kesediaan membayar dari rumah tangga ke-i
Pown,i = Harga dari penggunaan sumberdaya lingkungan
Psub,i  = Harga subtitusi untuk penggunaan sumberdaya lingkungan
Si         = Karakteristik sosial ekonomi rumah tangga ke-i

VI.       HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Hasil
4.1.1    Tabel 1.  Data Responden

No.
Data Responden
1.
Nama
Angga
2.
Alamat
Jalan Teluk Permai
3.
Pekerjaan
Mahasiswa

4.1.2    Tabel 2. Karakteristik Responden

No.
Karakteristik Responden
1.
Jenis kelamin
Laki-Laki
2.
Usia
22 tahun
3.
Status
Belum Menikah
4.
Jumlah tanggungan
-
5.
Pendidikan terakhir
SMA
6.
Pendapatan per bulan
0

4.1.3    Tabel 3. Domisili Responden

No.
Domisili
1.
Lokasi tempat tinggal
Palu, Kec. Palu selatan, Kel. Birobuli utara
2.
Biaya transportasi
Rp.10.000,00
3.
Biaya konsumsi
Rp.10.000,00
4.
Biaya parkir
Rp. 2.000,00
5.
Jenis transportasi
Motor
6.
Jarak yang di tempuh
10 Km
7.
Waktu yang di tempuh
25 Menit


4.1.4    Tabel 4. Frekuensi Pengunjung

No.
Frekuensi Pengunjung
1.
Dalam satu bulan
Sebanyak 4 Kali
2.
Tujuan berkunjung
Rekreasi/wisata
3.
Lamanya waktu berkunjung
30 menit s.d. < 90 menit
4.
Alasan
Wisata yang murah dan dekat rumah
5.
Sumber informasi objek
Teman
6.
Berkunjung bersama
Teman

4.1.5    Tabel 5. Penilaian terhadap pelayanan 

No.
Keterangan
Penilaian pelayanan
1.
Kemudahan mencapai lokasi
Mudah
2.
Penyediaan fasilitas rekreasi (ban, dll)
Kurang memadai
3.
Penyediaan fasilitas umum (WC umum)
Kurang memadai
4.
Keamanan objek wisata
Aman
5.
Keramahan petugas
Baik
6.
Kemudahan mendapatkan  informasi
Sangat Mudah

4.1.6    Tabel 6. Penilaian terhadap kualitas lingkungan

No.
Keterangan
Penilaian pelayanan
1.
Kondisi lingkungan
Kurang Baik
2.
Kebersihan lingkungan
Kurang baik
3.
Pencemaran air
Sedikit Bermasalah






4.1.7    Tabel 7.  Nilai kesediaan untuk membayar (Willigness To Pay)

No.
Nilai kesediaan untuk membayar
1.
Perlu adanya upaya pelestarian
Ya, karena agar ekosistem lingkungan disekitar tempat wisata pantai kampung nelayan tetap terjaga
2.
Siapakah yang bertanggung jawab dalam pelestarian lingkungan
Semua pihak terkait mulai dari pengelola, pemerintah, masyarakat dan pengunjung harus bekerjasama dalam upaya pelestarian lingkungan
3.
Jumlah kesediaan untuk membayar
< Rp. 5.000,00

4.2       Pembahasan
            Karakteristik sosial ekonomi responden menunjukan responden adalah Laki-laki dengan usia 22 tahun, tingkat pendidikan terakhir adalah SMA,  jenis   pekerjaan Mahasiswa.
            Krakteristik dari pengunjung pantai kampung nelayan sebagian besar menggunakan  sepedamotor untuk alat transportasinya, jenis  kunjungan  sendiri  mayoritas  bersama teman-teman, dengan tujuan berkunjung Rekreasi dan Berwisata lama waktu kunjungan sendiri rata-rata   30   sampai   90   menit   dengan   persentase kunjungan dalam satu bulan sebanyak empat kali. Dengan tanggapan   mengenai kemudahan  mencapai lokasi  adalah mudah, penyediaan fasilitas rekreasi dan umum wisata pantai kampung nelayan    kurang memadai, keamanan objek wisata aman, keramahan petugas (pengelola) baik serta kita diberi kemudahan dalam hal mendapatkan informasi. Penilaian terhadap kondisi lingkungan baik, akan tetapi kebersihan lingkungannya kurang baik dan pencemaran airnya sedikit bermasalah.
            Hasil   yang   diperoleh   dari   analisis   biaya   perjalanan   di   mana   akan menunjukan  surplus  konsumen  dan  total  manfaat  bagi  pengunjung  wisata pantai kampung nelayan. Total manfaat pengunjung pada biaya yang dikeluarkan adalah  sebesar  Rp.20.000,-  sedangkan  jika  surplus  konsumen dalam satu bulan pada tarif parkir Rp.2000,- maka biaya perjalanan yang dikeluarkan dalam satu kali berkunjung sebesar Rp.22.000,-. Besaran nilai rata-rata kesediaan untuk membayar (WTP) per pengunjung terhadap  perbaikan dan pengembangan fasilitas di wisata pantai kampung nelayan adalah > Rp.5.000,-.


V.      KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.      Kesimpulan
                Berdasarkan hasil dan pembahasan pada halaman sebelumnya, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.                  Karakteristik sosial ekonomi pengunjung sebagian besar adalah dari kalangan masyarakat lokal yang bekerja sebagai Mahasiswa.
2.                  Total manfaat pengunjung pada biaya yang dikeluarkan adalah  sebesar  Rp.20.000,-  sedangkan  jika  surplus  konsumen dalam satu bulan pada tarif parkir Rp.2000,- maka biaya perjalanan yang dikeluarkan dalam satu kali berkunjung sebesar Rp.22.000,-.
3.                  Besaran nilai rata-rata kesediaan untuk membayar (WTP) per pengunjung terhadap  perbaikan dan pengembangan fasilitas di wisata pantai kampung nelayan adalah > Rp.5.000,-.

5.2.      Saran
            Sebagai masyarakat yang baik patutlah kita menjaga lingkungan di sekitar kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan pada area wisata karena dapat berpengaruh terhadap penilaian kondisi lingkungan wisata yang ada, sehingga pengunjung dari objek wisata tersebut akan berkurang.


             



Tidak ada komentar:

Posting Komentar