LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
PENILAIAN
EKONOMI SDH & LINGKUNGAN
“Disusun Sebagai Salah
Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah Penilaian Ekonomi SDH & Lingkungan”
Oleh
AHMAD AMAL KHAMSAH
L
131 14 023
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga praktikum dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan baik dan
terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak berperan
penting dalam membantu penyusunan laporan ini, yaitu kepada dosen mata kuliah Penilaian
Ekonomi Sumber Daya Hutan dan Lingkungan yang banyak memberikan semangat dan masukan
baik dalam teori maupun pelaksanaannya, dan terutama asisten pembimbing
praktikum yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kegiatan praktikum
hingga sampai saat penyusunan laporan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis meyadari
bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga dapat dijadikan pedoman agar memperbaiki penyusunan laporan selanjutnya.
Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun di masa yang
akan datang.
Palu, Desember 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
SAMPUL…………………………………………………………………...
KATA
PENGANTAR……………………………………………………… i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………. ii
DAFTAR
TABEL…………………………………………………………. iii
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... ...... 2
1.3 Tujuan dan
Kegunaan............................................................. ...... 3
II.
TINJAUAN PUSTAKA
.......... 2.1
Ekonomi Lingkungan.................................................................... 4
.......... 2.2 Nilai Lingkungan.......................................................................... 4
.......... 2.3 Travel Cost Method...................................................................... 5
.......... 2.4
Perilaku Konsumen....................................................................... 7
..........
III. ... METODE PRAKTEK
.......... 3.1 Waktu dan Tempat........................................................................ 8
.......... 3.2 Alat dan Bahan.............................................................................. 8
.......... 3.3 Cara Kerja..................................................................................... 8
3.4 Jenis dan Sumber Data.................................................................. 8
3.5 Analisis Data................................................................................. 9
IV..... HASIL DAN PEMBAHASAN
.......... 4.1 Hasil.............................................................................................. 10
.......... 4.2 Pembahasan................................................................................... 12
V....... KESIMPULAN DAN SARAN
.......... 5.1 Kesimpulan .................................................................................. 14
.......... 5.2
Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Hasil
Data Responden ................................................................................
11
2. Hasil Karakteristik Responden....................................................................
11
3. Hasil
Domisili Responden...........................................................................
11
4. Hasil Frekuensi Pengunjung........................................................................
12
5. Hasil Penilaian Terhadap
Pelayanan........................................................... 12
6. Hasil Penilaian Terhadap
Kualitas Lingkungan..........................................
12
7. Hasil Nilai kesediaan untuk membayar (Willigness To Pay)...................... 13
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Salah
satu bentuk usaha untuk mengembangkan industri wisata adalah dengan cara menata
kembali berbagai potensi dan kekayaan alam, berbasiskan pengembangan kawasan
secara terpadu. Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk mengoptimalkan sumber
daya alam , di mana perkembangan wisata alam di Indonesia memiliki progres
positif, yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Adapun
faktor-faktor yang menyebabkan pemerintah mengambangkan
pariwisata di Indonesia antara lain; masih
berkurangnya minyak sebagai penghasil devisa negara, merosotnya sektor eksport
disektor non minyak, prospek pariwisata yang memperlihatkan kecenderungan
meningkat secara konsisten dan besarnya potensi untuk pengembangan pariwisata
Indonesia (Fauzi, 2006).
Sehingga
metode yang tepat untuk menilai industri wisata berbasis pengembangan kawasan
wisata adalah metode valuasi ekonomi. Valuasi (penilaian) ekonomi adalah upaya untuk memberi nilai kuantitatif terhadap
barang dan jasa yang dihasilkan
oleh sumberdaya alam dan lingkungan, baik atas dasar nilai pasar maupun nilai
non pasar. Adapun nilai ekonomi didefinisikan sebagai pengukuran jumlah
maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan
jasa lainnya (Fauzi dan Anna, 2005).
Penilaian
ekonomi sumberdaya alam merupakan alat ekonomi dengan menggunakan teknik atau
metode tertentu untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang
diberikan oleh sumberdaya alam.
Secara umum teknik
penilaian
ekonomi lingkungan yang tidak dapat dinilai digolongkan ke dalam dua kelompok, kelompok pertama adalah teknik valuasi yang
mengandalkan harga implisit di mana willingness
to pay terungkap melalui model
yang dikembangkan (revealed
preference
method).
Kelompok kedua adalah teknik
valuasi yang didasarkan
pada survei
langsung
secara di mana keinginan
membayar
atau WTP diperoleh
secara langsung
dari responden (experssed preference method) (Fauzi,
2006).
Kedua
metode tersebut
sebagian
besar diterapkan sebagai metodologi valuasi
terhadap barang-barang non-market
valuation, contingent
valuation method
(CVM) termasuk kelompok
exprerssed
preference
method dan travel
cost
method
(TCM) termasuk revealed
preference
method (Djijiono,
2002).
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam laporan ini yaitu :
1.
Bagaimana karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata pantai
kampung nelayan ?
2.
Apakah variabel
biaya perjalanan (travel cost), pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak
tempat tinggal dan usia, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam satu bulan ke wisata pantai kampung nelayan ?
3.
Bagaimana besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat dari pantai kampung
nelayan yang dirasakan oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk membayar (willingness
to pay) ?
1.3 Tujuan
dan Kegunaan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum
penilaian ekonomi sumber daya hutan dan
lingkungan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata
pantai kampung nelayan ?
2.
Untuk mengetahui apakah variabel biaya perjalanan (travel cost),
pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak tempat tinggal dan usia,
berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam satu bulan ke wisata
pantai kampung nelayan ?
3.
Untuk mengetahui besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat darp pantai
kampung nelayan yang dirasakan oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk
membayar (willingness to pay) ?
Sedangkan
kegunaan dilaksanakannya praktikum penilaian
ekonomi sumber daya hutan dan lingkungan
adalah :
1.
Dapat mengetahui karakteristik sosial ekonomi pengunjung kawasan wisata
pantai kampung nelayan ?
2.
Memberikan pemahaman tentang pengaruh variabel biaya
perjalanan (travel cost), pendidikan, pendapatan individu per bulan, jarak
tempat tinggal dan usia, berpengaruh terhadap tingkat kunjungan penduduk dalam
satu bulan ke wisata pantai kampung nelayan ?
3.
Dapat mengetahui besarnya surplus konsumen sebagai total manfaat dari pantai kampung nelayan yang dirasakan
oleh pengunjung dan nilai kesediaan untuk membayar (willingness to pay) ?
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Ekonomi Lingkungan
Ekonomi dan lingkungan merupakan salah satu hal yang tidak
dapat dipisahkan dari pola kehidupan
manusia. Ilmu ekonomi lingkungan merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip
ekonomi dalam mengkaji tentang bagaimana mnegatur sumberdaya
lingkungan.
Fokus dari ilmu ekonomi lingkungan terutama dari aktivitas perekonomian dan pengaruh pada kualitas lingkungan
alam (Field, 2006 dalam Adrianto, 2010). Topik-topik utama dalam kajian
ilmu ekonomi lingkungan sebagai berikut:
1.
Penyebab-penyebab dari penurunan kualitas lingkungan
2.
Kebutuhan untuk menyusun kembali kajian
antara ekologi dan
ilmu ekonomi
3.
Berbagai kesulitan
yang berhubungan dengan hak kepemilikan terhadap sumberdaya lingkungan
4.
Pertentangan antara penurunan kualitas
lingkungan dengan barang- barang dan jasa-jasa
ekonomi
5.
Ketidak berhasilan
pasar,
jika dibiarkan
sendiri, dalam mengalokasikan sumberdaya lingkungan
2.2 Nilai Lingkungan
Secara umum, nilai
dapat didefinisikan sebagai
pengukuran jumlah maksimum seseorang
ingin
mengorbankan barang
dan jasa untuk
memperoleh barang dan jasa lain (Fauzi, 2006).
Pada dasarnya nilai
lingkungan sendiri
dibagi dua yaitu penilaian atas dasar penggunaan (instrumental
value)
dan nilai yang
terkandung
di dalamnya
(intrinsic value).
Nilai
dasar
penggunaan menunjukkan
kemampuan lingkungan
apabila digunakan untuk memenuhi kebutuhan, sedangkan nilai
yang terkandung dalam
lingkungan
adalah nilai yang melekat pada lingkungan.
Metode penilaian
terhadap
dampak lingkungan
telah diterapkan
dibeberapa
negara, guna mengetahui pengaruh yang diberikan
dari beberapa proyek yang dijalankan. Metode-metode
tersebut
pada dasarnya
dapat dikelompokan menjadi tiga
macam metode, antara lain: (Nahi dkk,
2012).
1.
Pendekatan harga
pasar
2.
Pendekatan nilai
barang pengganti atau barang perlengkapan (surrogate
market price)
2.3 Travel Cost Method
Metode ongkos perjalanan biaya yang dikeluarkan
tiap individu untuk menikmati kawasan rekreasi. Biaya yang dikeluarkan untuk
berwisata ke suatu area dianggap sebagai "harga" akses dan area
tersebut. (Turner, 2004 dalam Adrianto, 2010). Metode ini dapat mengestimasi manfaat ekonomi atau biaya sebagai hasil dari :
1.
Perubahan-perubahan biaya masuk dari sebuah situs rekreasi.
2.
Pengeluaran terhadap sebuah situs rekreasi yang ada.
3.
Tambahan sebuah tempat rekreasi baru.
4.
Perubahan kualitas lingkungan
pada sebuah
situs rekreasi.
Travel cost method (TCM) memiliki tiga
pendekatan, yaitu:
1.
Zonal travel cost,
dapat dilakukan
hanya dengan menggunakan data sekunder
dan beberapa data sederhana
yang dikumpulkan dari para pengunjung.
2.
Individual travel
cost, menggunakan sebuah survei yang lebih
terperinci
terhadap
para pengunjung.
3.
Random utility, menggunakan survei dan data-data
pendukung lainnya, serta teknik statistika
yang lebih
rumit.
TCM merupakan teknik yang pertama kali mengasumsikan bahwa nilai
suatu tempat rekreasi berkaitan dengan biaya perjalanan yang dikeluarkan para pengunjung. Akan
tetapi, pada prakteknya terdapat beberapa masalah
dengan penggunaan metode ini
(Iamtrakul et.al, 2005)., yaitu:
1.
Time costs, sebuah TCM sederhana
mengasumsikan bahwa travel cost hanya berkaitan dengan pengeluaran untuk bahan bakar. Seharusnya, sebuah
time cost dimasukkan
ke dalam travel cost sebagai sebuah refleksi
dari nilai
rekreasi sesungguhnya dari para pengunjung.
2.
Multiple visit journeys, tidak
jarang para pengunjung dapat mengunjungi lebih dari satu tempat rekreasi dalam satu hari sehingga mengakibatkan travel
cost memiliki margin for error yang tidak
pasti
terhadap
masalah ini.
3.
Substitute sites, para pengunjung seringkali mengunjungi sebuah situs yang diukur nilainya dengan TCM hanya sebagai situs pengganti dikarenakan tidak adanya lagi situs
yang dekat dengan rumah mereka.
4.
House purchase decision, sebagian pengunjung
akan memutuskan untuk membeli sebuah
rumah di dekat tempat rekreasi yang dianggap
telah memberikan
nilai kepuasan saat
mengunjunginya.
2.4 Perilaku Konsumen
Prilaku konsumen
merupakan ukuran atau
standar dasar pemikiran
seseorang dalam
memilih
barang
dan
jasa yang mempunyai
nilai paling tinggi (Djijono,
2002). Ada dua pendekatan yang digunkan dalam mempelajari perilaku
konsumen:
1.
Pendekatan
nilai guna (utility)
cardinal, adalah kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang yang dapat dinyatakan
secara kuantitatif,
sehingga konsumen berusaha memaksimumkan kepuasannya.
2.
Pendekatan
nilai guna (utility)
ordinal, adalah kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi barang
tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga perilaku
konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan
kepusan ditunjukkan
dalam
kurva kepuasan sama (Indifferent Curve).
Surplus konsumen
merupakan perbedaan antara jumlah yang dibayarkan konsumen untuk mendapatkan
suatu produk dan kesediaan untuk membayar. Surplus konsumen memberikan gambaran manfaat yang di peroleh karena dapat membeli semua unit barang
pada tingkatan
rendah. Pada pasar yang berfungsi baik, harga pasar mencerminkan
nilai marginal, seperti unit produk yang diperdagangkan. Secara sederhana, surplus konsumen dapat diukur sebagai
bidang
yang terletak
di
antara kurva permintaan dan garis harga (Djijono, 2002).
III. METODE PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Penilaian Ekonomi Sumber aya Hutan
dan Lingkungan
di dilaksanakan pada hari minggu tanggal 11 Desember 2016 pukul 07:45 WITA sampai dengan selesai, yang bertempat di wisata pantai kampung nelayan, Provinsi Sulawesi Tengah.
3.2 Alat dan bahan
Adapun
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum penilaian ekonomi sumber daya hutan dan
lingkungan adalah data kuisioner, kamera dan alat tulis-menulis.
3.3 Cara Kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan
dalam praktikum yaitu :
1.
Terlebih
dahulu kita menyiapkan data kuisioner
yang akan digunakan.
2.
Mencari responden untuk mengisi data kuisioner
3.
Mewawancara responden dengan beberapa pertanyaan yang diajukan
4.
Mencatat hasil wawancara dan mengambil dokumentasi praktikum.
3.4 Jenis
dan Sumber Data
Metode
yang digunakan adalah model deskriptif, yaitu
dengan melakukan proses
pengumpulan
data,
pengelompokan atau klasifikasi,
pengolahaan data dan menginterpertasikan data.
Data Primer
didapatkan
dari penelitiaan secara langsung
terhadab objek penelitian yang didasarkan
dari
hasil
kerja lapangan
dalam bentuk survei dan wawancara dari pengunjung yang sedang berekreasi di kawasan wisata pantai kampung
nelayan.
3.5 Analisis Data
Adapun Analisis data yang di gunakan
dalam praktikum ini yaitu :
1. Metode
ongkos perjalanan (Travel
cost method)
Vij =
f ( Cij, Tij,
Qij, Sij, Mij)
dimana:
Vij = Jumlah kunjungan oleh individu (i) ke lokasi (j)
Cij = Biaya perjalanan yang dikeluarkan individu (i)
untuk mengunjungi lokasi (j)
Tij = Biaya
waktu yang dikeluarkan individu (i) untuk mengunjungi lokasi (j)
Q ij = Persepsi
responden terhadap kualitas lingkungan lokasi yang dikunjungi
Si = Karakteristik dan substitusi yang mungkin ada
di tempat lain
Mij = Pendapatan individu
2. Nilai
kesediaan untuk membayar (willingness
to pay)
WTPi =
f (Q1 -
Q0, Pown,i, Psub,i,
Si )
dimana :
Q0 =
Kondisi lingkungan
awal
Q1 =
Kondisi lingkungan
yang lebih
baik
WTPi = Kesediaan membayar dari rumah tangga ke-i
Pown,i = Harga dari penggunaan sumberdaya
lingkungan
Psub,i = Harga subtitusi untuk penggunaan sumberdaya lingkungan
Si = Karakteristik sosial ekonomi rumah tangga ke-i
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel
1. Data Responden
No.
|
Data Responden
|
|
1.
|
Nama
|
Angga
|
2.
|
Alamat
|
Jalan Teluk Permai
|
3.
|
Pekerjaan
|
Mahasiswa
|
4.1.2 Tabel
2. Karakteristik Responden
No.
|
Karakteristik
Responden
|
|
1.
|
Jenis kelamin
|
Laki-Laki
|
2.
|
Usia
|
22 tahun
|
3.
|
Status
|
Belum Menikah
|
4.
|
Jumlah tanggungan
|
-
|
5.
|
Pendidikan terakhir
|
SMA
|
6.
|
Pendapatan per bulan
|
0
|
4.1.3 Tabel 3. Domisili Responden
No.
|
Domisili
|
|
1.
|
Lokasi tempat tinggal
|
Palu, Kec. Palu
selatan, Kel. Birobuli utara
|
2.
|
Biaya transportasi
|
Rp.10.000,00
|
3.
|
Biaya konsumsi
|
Rp.10.000,00
|
4.
|
Biaya parkir
|
Rp. 2.000,00
|
5.
|
Jenis transportasi
|
Motor
|
6.
|
Jarak yang di tempuh
|
10 Km
|
7.
|
Waktu yang di tempuh
|
25 Menit
|
4.1.4 Tabel 4.
Frekuensi Pengunjung
No.
|
Frekuensi Pengunjung
|
|
1.
|
Dalam satu bulan
|
Sebanyak 4 Kali
|
2.
|
Tujuan berkunjung
|
Rekreasi/wisata
|
3.
|
Lamanya waktu
berkunjung
|
30 menit s.d. < 90 menit
|
4.
|
Alasan
|
Wisata yang murah dan
dekat rumah
|
5.
|
Sumber informasi
objek
|
Teman
|
6.
|
Berkunjung bersama
|
Teman
|
4.1.5 Tabel 5.
Penilaian terhadap pelayanan
No.
|
Keterangan
|
Penilaian pelayanan
|
1.
|
Kemudahan mencapai
lokasi
|
Mudah
|
2.
|
Penyediaan fasilitas
rekreasi (ban, dll)
|
Kurang memadai
|
3.
|
Penyediaan fasilitas
umum (WC umum)
|
Kurang memadai
|
4.
|
Keamanan objek wisata
|
Aman
|
5.
|
Keramahan petugas
|
Baik
|
6.
|
Kemudahan
mendapatkan informasi
|
Sangat Mudah
|
4.1.6 Tabel 6.
Penilaian terhadap kualitas lingkungan
No.
|
Keterangan
|
Penilaian pelayanan
|
1.
|
Kondisi lingkungan
|
Kurang Baik
|
2.
|
Kebersihan lingkungan
|
Kurang baik
|
3.
|
Pencemaran air
|
Sedikit Bermasalah
|
4.1.7 Tabel 7.
Nilai
kesediaan untuk membayar (Willigness To Pay)
No.
|
Nilai kesediaan untuk membayar
|
|
1.
|
Perlu adanya upaya
pelestarian
|
Ya, karena agar
ekosistem lingkungan disekitar tempat wisata pantai kampung nelayan tetap
terjaga
|
2.
|
Siapakah yang
bertanggung jawab dalam pelestarian lingkungan
|
Semua pihak terkait
mulai dari pengelola, pemerintah, masyarakat dan pengunjung harus bekerjasama
dalam upaya pelestarian lingkungan
|
3.
|
Jumlah kesediaan untuk membayar
|
< Rp. 5.000,00
|
4.2 Pembahasan
Karakteristik sosial ekonomi responden menunjukan responden adalah Laki-laki dengan usia 22 tahun, tingkat
pendidikan terakhir adalah SMA, jenis pekerjaan
Mahasiswa.
Krakteristik dari pengunjung pantai kampung nelayan sebagian besar menggunakan sepedamotor untuk alat transportasinya, jenis kunjungan sendiri mayoritas
bersama
teman-teman, dengan tujuan berkunjung Rekreasi dan
Berwisata
lama waktu kunjungan sendiri
rata-rata 30 sampai 90 menit dengan persentase kunjungan dalam satu bulan sebanyak empat kali. Dengan tanggapan mengenai kemudahan mencapai
lokasi adalah mudah, penyediaan fasilitas rekreasi dan umum wisata
pantai kampung nelayan kurang memadai, keamanan objek
wisata aman, keramahan petugas (pengelola) baik serta kita diberi kemudahan
dalam hal mendapatkan informasi. Penilaian terhadap kondisi lingkungan baik,
akan tetapi kebersihan lingkungannya kurang baik dan pencemaran airnya sedikit
bermasalah.
Hasil yang diperoleh
dari analisis
biaya perjalanan di mana akan menunjukan surplus konsumen
dan total
manfaat bagi pengunjung wisata pantai
kampung nelayan. Total manfaat pengunjung pada biaya yang dikeluarkan adalah
sebesar Rp.20.000,- sedangkan jika
surplus konsumen dalam satu
bulan pada tarif parkir Rp.2000,- maka biaya perjalanan yang
dikeluarkan dalam satu kali berkunjung sebesar Rp.22.000,-. Besaran nilai rata-rata kesediaan untuk membayar (WTP) per pengunjung terhadap perbaikan dan pengembangan fasilitas
di wisata
pantai kampung nelayan adalah > Rp.5.000,-.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada halaman
sebelumnya, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Karakteristik sosial ekonomi
pengunjung sebagian besar adalah dari kalangan masyarakat lokal yang bekerja
sebagai Mahasiswa.
2.
Total manfaat pengunjung pada biaya yang
dikeluarkan adalah sebesar Rp.20.000,- sedangkan
jika
surplus konsumen dalam
satu bulan pada tarif parkir Rp.2000,- maka biaya perjalanan yang dikeluarkan dalam satu kali berkunjung
sebesar Rp.22.000,-.
3.
Besaran nilai rata-rata kesediaan untuk membayar (WTP) per pengunjung terhadap perbaikan dan pengembangan fasilitas
di wisata pantai kampung
nelayan adalah > Rp.5.000,-.
5.2. Saran
Sebagai masyarakat
yang baik patutlah kita menjaga lingkungan di sekitar kita dengan cara tidak
membuang sampah sembarangan pada area wisata karena dapat berpengaruh terhadap penilaian
kondisi lingkungan wisata yang ada, sehingga pengunjung dari objek wisata
tersebut akan berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar